Selamat malam..
Aku terkejut. Benar-benar
terkejut! Mungkin akan tampak seperti ibuku yang terkejut ketika tempe yang
digorengnya tidak bisa bertahan dalam waktu dua jam? Mungkin seperti kakakku
yang terkejut ketika tiba-tiba mukanya menjadi sangat jelek pasca melahirkan? God! Jerawatnya tumbuh di mana-mana,
bahkan di leher. Dulu, aku sangat iri pada kulitnya. Kenyal, kuning, eksotis,
dan sama sekali tidak bernoda. Sekarang? Bayangkan! Masak di leher tumbuh
jerawat? Bukan cuma dia yang terkejut, anaknya pasti juga terkejut waktu
dilahirkan.
Hari ini, tepat pukul 23.00, aku
mencoba membaca blog yang pernah aku
buat. Dan aku sangat terkejut. Apa yang ada di dalam pikiranku saat itu adalah:
1.
Bahkan, ketika aku mencoba mengetik
tulisan-tulisan ini, tanganku tidak lagi selihai dulu.
2.
Sebegitu sibuk kah aku? Seakan waktu untuk
duduk, diam, dan merenung pun seakan tidak ada.
3.
Aku pernah ulang tahun, tetap di tanggal yang
sama, 22 Juli. Aku mendapatkan keponakan yang lucu, aku mencoba memapankan
diriku pada sebuah pekerjaan baru, aku mengalami beberapa rasa yang aku rasa
perlu untuk kusampaikan. Tapi kesemuanya itu tidak ada. Sama sekali tidak
tercantum di dalam daftar “Isinya Macam-macam”. Tanggal terakhir yang bisa
kulihat di situ adalah 23 November 2011. Hampir Sembilan bulan yang lalu. Setelah
itu, aku seakan terlalu sombong untuk membagi kisahku pada orang lain.
Aku bersyukur pada waktu yang
sama ketika aku membaca beberapa tulisan Justin
on the Go! Akhirnya ya Tuhan! Dia sedikit beranjak dari kehidupan autisnya.
Aku pikir dia tidak menyukai kaum lelaki seperti pada umumnya manusia wanita. Tapi
ternyata semua terbantahkan. Dia menulis berbagai tulisan, yang aku yakin,
bahwa dia sedang mengalami masa kasmaran (di mana dia tidak mau ditinggal,
sulit untuk berpisah, kegalauan untuk terus berusaha pada hubungannya, dan
cerita-cerita sejenis, yang tetap dimunculkan dengan nuansa khas galau dan
resah akan cinta). Syukurlah, partner..
Hmmmm yah.. Beberapa waktu
kemudian aku beranjak pada folder yang memenuhi kolom D lappyta. Di dalam folder “Fun With Me” tidak aku temukan sebuah
cerita baru yang bisa aku baca. Kubandingkan dengan folder “Work it Out”. Begitu
aku klik, ada begitu banyak yang bisa aku lihat. Pekerjan-pekerjaan kecil
sampai besar yang pernah aku kerjakan.
Kasihan aku ya?
Selama hampir sembilan bulan itu,
aku seperti tidak memiliki waktu untuk berpikir seorang diri. Yang aku pikirkan
adalah bagaimana aku membahagiakan orang lain, bagaimana aku harus
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, bagaimana aku harus menata agar
folder-folder itu bisa bertambah banyak, bagaimana aku harus menyapa setiap
hariku dengan membuka folder yang sama, bagaimana aku harus mengatur jam-jam di
dalam hariku menjadi sedikit lebih lambat, bagaimana, bagaimana, dan bagaimana
yang lainnya.
(Aku menjadi
lebih cepat dan tidak mengalami kesulitan lagi ketika mencari huruf-huruf di
atas keyboard.. Ternyata, sendiri itu
tidak terlalu mengecewakan, ya? Aku tetap suka kesendirian, dan aku bahagia!)
Jika kau tahu, aku
melakukan beberapa hal ini secara bersamaan. Duduk jigang (tau jigang? Seperti
ini: lipat kaki kirimu kea rah dalam, naikkan kaki kananmu sedikit menuju arah
dagu, dan tanamkan pipimu di atas lutut kananmu itu. Sebenarnya, akan lebih
tepat kalau gaya duduk seperti itu dibilang pekokok’an),
memasang headset dan mendengarkan Amy
Winehouse, menyalakan rokok, dan sesekali mengarahkan mata pada televisi. Di situ
ada SBY yang sedang berusaha menjelaskan pertemuannya dengan beberapa pihak
yang terkait kasus suap (tertanggal 8 Oktober 2009). Aku tidak ingat pasti apa
yang kulakukan di tanggal itu. Aku rasa, aku, sebagai salah satu rakyatnya,
melakukan hal-hal seperti thethek
sore dan berenang. Atau mungkin, saat itu aku sedang berlari-lari memutari GSP?
Oh, tidak mungkin! Pertemuan itu dilakukan siang hari. Aku tidak mungkin mau
lari-lari seperti orang gila di waktu itu. Jadi mungkin aku sedang belajar di
dalam kelas (belajar???? Ada yang
percaya? Percayalah, aku bisa lulus dari UGM karena belajar. Belajar?? Mmmm…
apakah itu seperti duduk dan membaca buku untuk dihafalkan? Atau memilih
mencontek di waktu ujian? ).
00.16.. Begitu
yang tertulis di jam lappyta..
Tidak ada tema
pasti yang ada di dalam tulisan ini. Aku hanya sedang mengembalikan masa di
mana aku bisa berpikir tentang apa pun, membayangkan hal-hal menyenangkan, dan
menuliskannya sesuai dengan skenario yang kuinginkan.
Tiba-tiba aku
ingat pada salah satu komen (beberapa percakapan kecil sebenarnya) di bawah
foto yang dipajang oleh salah satu temanku. Foto itu termuat apik dalam
Instagram (tau kan Instagram? Perangkat yang dikhuskan untuk berbagi jepretan
sederhana? Baru kali ini aku update dengan dunia maya). Gambar itu
menunjukkan perjalanannya ke Bali. Dia memasang gambar ketika dia melakukan
penyelaman. Ada komentar seperti ini di bawahnya:
Pemberi komentar:
“ke mana aja, Mbak? Ga pernah keliatan di klub?”
Pemajang foto: “iya
nih. Lagi sibuk skripsi, jadi ta tinggal dulu nyelemnya”
Pemberi komentar:
“kan bisa jalan dua-duanya harusnya. Buat selingan aja nyelemnya” (aku rasa dia
sudah masuk masa sok tahu. Kadang memang ada orang yang bisa mengerjakan
beberapa pekerjaan dengan daya fokus yang luar biasa bagus. Tapi ada kalanya,
ketika ada orang yang memutuskan segera keluar dari kehidupan kampusnya, dia
akan berusaha keras, kalau bisa 48 jam di depan computer. Dia tidak bisa
menyamaratakan kesemuanya dengan generalisasi yang ada di pikirannya.)
Pemajang foto: “enggak.
Aku fokus skripsi dulu” (jadi, dia masuk dalam karakter orang kedua yang
kutulis di atas”
Pemberi
komentar: “Kan harusnya bisa nyelem sambil minum air, Mbak” (dia tetap
ngeyel..)
Meskipun aku
tidak mengenal si pemberi komentar itu, tapi aku tetap menuliskan sebaris
komentar ini untuknya..
Ariel: “sambil nyelem
minum air? Antara kaporit dan garam.. Sama-sama pait!”
Suatu
peribahasa yang sedikit bodoh. Seperti iklan salah satu provider yang aku rasa sama bodohnya dengan peribahasa itu.
Cernalah kata-kata
yang dipakai “aduh.. lima (atau empat) angka nomor di belakang punya Bang Haji
ilang nih” “sms aja satu-satu” “satu-satu (pertanyaan bagus)???” “iya, sekarang
kan gratis kalau sms. Tenang aja”..
Baiklah.. sudah
mulai tampak di mana letak kebodohan percakapan mereka?
Kasihan pemeran
wanita dalam iklan itu. Entah apakah dia masuk dalam sederetan wanita cantik
tapi berotak kerikil, ataukah dia diposisikan demikian dalam iklan tersebut. Dari
jawaban yang dia sampaikan, satu, itu sangat tidak solutif. Dua, pernahkah dia
belajar tentang “probablitiy” waktu
SMA? Tiga, jika dia tidak pura-pura sakit pada waktu pelajaran “peluang” itu,
dia pasti bisa bisa menjawab berapa pesan teks yang harus dikirim oleh pemeran
laki-laki. Ada sekitar 4000 sekian pesan teks yang harus dikirimnya.
Ya Tuhan! Bahkan
ketika bahasa lain yang ingin disampaikan adalah “ini lho.. Providerku bisa ngasih gratisan waktu
kamu butuh 5000 sms gratis (aku yakin, jumlah ini bakal habis untuk anak SMP
yang baru belajar gaul)”, please,
tidak adakah representasi percakapan lain yang lebih bermutu?
Sangat bodoh! Sebodoh
kata-kata yang disampaikan oleh pemberi komentar tadi.
Bro, aku tidak tahu apakah kamu berusaha
perhatian pada si pemasang foto, ataukah kamu benar-benar sok tau dengan apa
yang dinamakan mengerjakan skripsi (aku yakin! Waktu kamu mengerjakan puluhan
lembar kata-kata ilmiah itu, tabung oksigen yang biasanya kamu pakai di dalam
laut atau kolam akan berpindah di dalam kamarmu. Kamu akan butuh tabung itu!!
Percayalah!).
Aku tidak
berniat untuk meminta maaf atas kebodohan peribahasa itu, atau bagaimana orang
menyampaikannya pada orang lain. Tapi aku rasa, aku pikir, dan aku simpulkan, di
mana biasanya orang melakukan penyelaman? Laut.
Latihan di kolam. Danau yang benar-benar memiliki pemandangan bagus. Bahkan
ada yang melakukannya di dalam gua. Ingat tempat-tempat yang aku sebutkan ya.
Oke, akan lebih
mudah ketika kita menyamakan pendapat. 98% orang di muka bumi akan menjawab
LAUT jika ditanya di mana mereka melakukan penyelaman. Seperti orang akan
menjawab AQUA ketika ditanya mau minum apa. Kau bisa membayangkan menyelam
sambil minum air laut? Garam-garam itu akan mengikat sel darah merahmu secepat
kilat, meningkatkan denyut nadimu, dan itu artinya jantung akan bekerja jauh
lebih cepat dari biasanya, pasokan oksigen ke otak berkurang, dan matilah kau
di laut. Lagian, mana ada orang nyelem ga pake alat-alat berat itu? Ada sih,
tapi itu hanya sebagian penduduk asli yang tidak memiliki biaya untuk membiayai
alat-alat mahal itu. Ketika orang merasa dehidrasi di dalam laut, dia tidak
akan membuka maskernya, dan melakukan kegiatan seperti ikan koi (membuka
menutup mulut untuk mendapat oksigen).
God!!
Benar atau
tidak jika aku mengatakan bahwa peribahasa itu sangat bodoh untuk menggambarkan
kau bisa melakukan beberapa hal dalam satu waktu?
Mengapa tidak
diganti dengan sambil boker, menyulut rokok? Atau apalah, yang sedikit relevan
untuk dibaca dan disampaikan.
Hahahahahahahahaha…
Aku bahagia malam
ini. Betapa indah menggunakan imajinasiku untuk menulis sesuatu. Ternyata aku
masih memiliki ide untuk menulis. Dan aku masih cukup pintar untuk melakukan
beberapa hal secara bersamaan. Ditambah satu lagi, aku bisa mengerjakan
beberapa hal di atas tadi dengan membalas sms dan mengangkat telepon. Betapa
hebatnya aku malam ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar