Oke…
Aku suka sendiri, aku suka
menyendiri (kadang), aku suka kesunyian, pada intinya, aku suka jika harus
melakukan beberapa hal sendirian..
Tapi ya nggak gini-gini banget
kali..
Tahukah kalian? Hari ini adalah
tanggal 19 Agustus 2012, di mana hampir sekian ratus juta penduduk di dunia
mengalami masa kemenangannya. Well, di
Indonesia, kami mengenal suatu tradisi bernama pulang kampung atau mudik. Ada beberapa
dari sekian ratus juta manusia yang memutuskan untuk kembali ke kampung
halamannya, di mana pun itu. Sama halnya dengan 23 gadis (mungkin masih..) yang
tinggal bersamaku di rumah sewa. Tidak ada dari mereka yang mau dicoret dari
daftar warisan orang tuanya karena memutuskan untuk tetap tinggal di
Yogyakarta.
Tapi tidak bagiku. Aku masih di
sini. Di sebuah rumah kos berukuran cukup besar. Yah, kau bisa mengira-ngira
sendiri, seberapa besar ukuran kos yang diperuntukkan untuk 24 orang wanita di
dalamnya.
Mengapa aku masih di sini?
Great! Pertanyaan bagus.. Ini jawabannya:
- Aku tidak suka membayangkan (apalagi melakukan) jika aku harus dipaksa berdesakan dengan penumpang lain yang memiliki tujuan sama denganku. Aku tahu persis bahwa tidak ada cukup kursi untuk sekian banyak orang itu. Tapi please, saat melakukan adegan pendesakan itu, mereka terkesan mengerikan, lebih beringas dari pada hari biasanya. Dengan segenap tenaga yang mereka miliki, mereka akan mendorongku untuk menjauhi kursi yang aku incar.
- Dengan ukuran kakiku yang panjang, aku tidak suka jika harus dipaksa duduk di kursi bus yang berukuran sempit. Karena alasan itulah, aku lebih suka jika mendapat kesempatan untuk duduk di belakang bangku supir.
- Karena aku tidak suka kakiku terkekang, maka secara otomatis, aku tidak akan suka melakukan perjalanan sembilan jam dengan kaki tertekuk. Oke. Itu adalah ukuran normal ketika tidak banyak mobil antre di jalanan. Ketika massa mudik tiba, maka akan ada begitu banyak mobil di jalanan. Dan itu artinya, bus berukuran besar yang kunaiki akan terjebak dalam suasana macet. Artinya lagi, akan lebih dari sembilan jam untuk sampai di Kota Malang. Dan kau bisa membayangkan apa yang akan dilakukan kakiku? Tanpa perintah yang cukup panjang, dia akan dengan sendirinya menendang-nendang kursi yang ada di depannya. Dan aku tidak cukup kuat untuk menahan malu atas perbuatannya itu.
- Ketiga hal di atas baru sekali perjalanan. Ingat! Aku harus melakukannya sekali lagi untuk bisa sampai lagi di Yogyakarta.
Dari empat poin pertimbangan
tersebut, maka inilah yang kualami sekarang. Berada seorang diri di dalam rumah
besar berlantai dua. Aku baru saja melongok ke depan kamarku. Hmmm.. Di garasi
kami, yang berada tepat di lantai bawahku, hanya tersisa empat motor. Empat dikali
5 juta. Aku bisa mendapat sekitar 20 juta untuk motor bekas itu.
Biasanya, ada yang rajin
menyalakan lampu untuk setiap sudut ruangan. Tugas itu dengan sendirinya
dilakukan oleh pemilik kamar yang paling dekat dengan bola lampu. Dan hari ini,
aku melakukan hal itu seorang diri. Aku menyeberang ke kamar di depanku, aku
turun ke lantai bawah, dan aku berjalan dengan sengaja membunyikan sandalku,
agar terlihat ramai. Kemudian aku naik lagi ke lantai dua. Masuk lagi ke
kamarku, dan hanya aku yang menyalakan TV.
Huft..
Sedikit aneh ternyata berada di
rumah ini sendirian. Mungkin baru tiga hari lagi rumah ini menjadi sedikit
ramai.
But anyway..
Selamat Idul Fitri 1433 Hijriah
ya untuk kalian yang mudik!
Salam,
Penghuni Terakhir..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar